Minggu, 03 Mei 2015

Rabu, 29 April 2015

TATA LETAK (LAYOUT)


1. Pengertian Tata Letak (Layout).

Usaha menyusun, menata dan memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, warna dan lain-lain) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, persuasif, menarik, dan mendukung pencapaian tujuan secara cepat dan tepat dikenal dengan istilah tata letak.

1.  Fungsi Tata Letak (Layout) Menurut Freddy Adiono Basuki (2000)

-      Mencapai Keharmonisan.
-      Nilai Estetis.
-      Ekoomis.
-      Komunikatif

2.  Tahapan Tata Letak (Freddy Adiono Basuki).

1.   Membuat Sketsa Kecil (Thumbnail).
2.   Membuat tata letak kasar (abrupt lay out).
3.   Membuat tata letak komprehensif.

4.   Komposisi Tata Letak.

Komposisi (composition) adalah usaha untuk mendapatkan keseimbangan bentuk dalam mengorganisasikan unsur-unsur terpenting dalam penciptaan karya seni dan atau media komunikasi grafis yang harmonis, komunikatif, dan persuasif.

5.Kaidah-kaidah kompisisi.

-      Proporsi (Proportion)
-      Keseimbangan (balance)
-      Irama atau ritme
-      Kesatuan (unity)
-      Pusat perhatian (focus of interest)
-      Kontras (contrast)

6.Langkah-langkah Dasar Mendesain.

1.   Menentukan Bentuk/Shape.
2.   Menetukan Peletakan.
3.   Menentukan Proporsi.
4.   Menentukan Layout.
5.   Menentukan bentuk (shape) yang sudah dipilih
6.   Menentukan proporsi yang paling baik
7.   Menambahkan ruang-ruang untuk naskah (body copy)
8.   Membuat bentuk-bentuk alternatif
9.   Bereksperimen dengan jenis-jenis huruf untuk desain, misalnya jenis huruf dekoratif
10. Menambahkan warna pada judul diikuti warna pada teks.
11. Penting untuk memahami psikologi warna dan pengaruhnya kepada karakteristik sasaran.
12. Memasukkan ilustrasi dan memperhatikan kesesuaian dengan huruf, baik judul maupun naskah
13. Memasukkan ilustrasi baik foto-foto maupun hand drawing dan menyesuaikan dengan jenis huruf, baik   judul maupun naskah.

ESTETIKA DALAM MEDIA KOMUNIKASI VISUAL DAN UNSUR ESTETIKA



ESTETIKA DALAM MEDIA KOMUNIKASI VISUAL DAN UNSUR ESTETIKA


 
-      Pengertian “ESTETIKA”
          ‘Estetika’ yang dalam bahasa yunani Aesthesis,berarti tanggapan atau pengawasan. Alexander Gottlieb Baumgarten mempopulerkan estetika dengan istilah Aesthetica.
Menurut A.M. Djelantik (budayawan asal Bali),Ilmu estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa yang disebut keindahan.

-      Objek-objek Estetika

Objek estetika itu ada 4 ;

1. Keindahan alam.                                              
     2.Karya Seni.
3. K arya Desain.                                        
4.Proses kreatif.
5.Filsafat Seni.


-      Nilai Estetika

·        Tingkat Realisme (Goldman)
·        Keaslian dan Keunikan.
·        Perpaduan Ketakjuban dan Pengharapan (Greenberg).
·        Kepekatan dan kesempurnaan bentuk (Greenberg and Beradsly).
·        Kejelasan Kualitas (Popper).

-      Unsur-unsur Estetika (Menurut A.M.Djelantik)

·        Wujud/rupa (appearance)
 Menyangkut bentuk (unsur yang mendasar) dan susunan atau             struktur.
·     Bobot/isi (content/substance)
 Menyangkut apa yang dilihat dan dirasakan sebagai makna dari wujud, seperti suasana (mood), gagasan (idea) dan ibarat/pesan.
·     Penampilan/penyajian (presentation)
 Menyangkut cara penyajian karya kepada pemerhati atau penikmat. Penampilan sangat dipengaruhi oleh bakat (talent), keterampilan (skill), dan sarana/media (medium).

-      Tema Grafis komunikasi
o   Rasional.
- Pemikiran menurut akal sehat.
o   Humoris.
-Sesuatu yang lucu.
o   Rasa Takut.
-Sesuatu yang memberikan peringatan.
o   Kesalahan.
-Sesuatu yang terlihat Aneh.
o   Patriotik.
-bersifat kepahlawanan/cinta tanah air.
o   Kaidah.
-Aturan yang sudah pasti.
o   Symbol.
-lambang
o   Pengandaian.
-Khayalan Pemikiran.
o   Emosional.
-Menyentuh Perasaan.

Selasa, 07 April 2015

Ini adalah hasil yang saya kerjakan dari pelajaran Typhography dengan menggunakan Software Corel Draw. Terima Kasih

Selasa, 21 Januari 2014

3.4 Menerapkan Ketentuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Suatu saat, ada kemungkinan kontraktor harus melakukan pertolongan pertama, apabila terjadi peristiwa sebagai berikut :
a. pendarahan,
b. kejutan ( shock ),
c. keracunan,
d. luka bakar api atau luka bakar karena cairan kimia,
e. luka pada mata,
f. luka kecil karena benda – benda tajam, dan
g. sengatan listrik.

- Pendarahan Dan Bagaimana Cara Menghentikannya
Penghentian pendarahan, pada umumnya dapat dilakukan dengan menekan luka berdarahtersebut. Jika pada kasus tertentu pendarahan tidak bisa dihentikan dengan cara ini, panggil segera tenaga medis, dokter.
Pendarahan hidung
a. Dudukan korban dengan tenaga dengan kepala menunduk
b. Cegahlah korban memaksa darah keluar dari hidungnya
c. Pijit, atau mintalah korban untuk memijit cuping hidungnya keras – keras
d. Jika pendarahan tidak berhenti selama 5 – 10 menit usahakan agar mendapat perawatan medis
   Pendarahan karena luka
a. Mintalah pertolongan medis.
b. Perlihatkan semua luka.
c. Tutup dan tekanlah luka dengan tangan atau pencet tepi luka bersama – sama agar menutup, jika   sempat tutuplah luka dengan sapu tangan, atau kain yang bersih sebelum ditekan.
d. Penekanan dapat dilakukan dengan memberi bantalan tipis pada luka kemudian diikat erat – erat dengan perban. Bantalan harus cukup lebar menutupi seluruh luka dan seluruh bantalan harus trtutup perban.
e. Jika penderita merasakan kesakitan karena ikatan perban terlalu kencang,ikatan perban
f. Jika pendarahan masih berlangsung, beri bantalan dan perbanlah lagi,tanpa melepas ikatan bantalan yang pertama. 
g. Bahan yang dipakai untuk menekan pendarahan terbuat dari bahan kayu, atau logam. Cara seperti ini dapat pula digunakan untuk menolong korban yang patah tulang.
Pendarahan : angkat lukanya dan Pendarahan : beri bantal tipis diatastekan sampai lukanya menutup luka dan perban erat-erat.
- Kejutan 
Hampir setiap kecelakaan,cedera atau luka-luka,selalu diikuti oleh kejutan. Keadaan penderita pucat,dingin dan lunak kulitnya,lemas badan,dan denyut nadi makin cepat,mungkin juga tidak sadarkan diri.
a. Pindahkan korban di tempat yang nyaman dan tenang.
b. Jaga korban agar tenang dan tetap hangat badannya.
c. Longgarkan baju.
d. Usahakan agar korban merasa tenang dan yakinkan bahwa pertolongan segera datang.
- Keracunan
Untuk semua peristiwa keracunan, Kirimkan kepada tenaga medis secepat mungkin.
a. Pindahkan ketempat yang segar.
b. Lakukan seperti merawat shock.
c. Buat pertolongan pernafasan,jika pernafasan berhenti. Jangan melakukan pertolongan. pernafasan melalui kontak mulut ke mulut,bila terjadi racun terminum melalui mulut (asam,alkali,dan lain-lain).
d. Amankan dan simpan cairan yang diduga racun untuk contoh.
e. Ambil dan muntahkan korban untuk pemeriksaan dokter/klinik.
- Luka Bakar Api
Penanganan segera secara medis tergantung pada sejauh mana tingkat penderitanyaannya.
a. Penanganan terbaik luka bakar adalah denggan mengucurkan air dingin dan bersih kebagian yang terbakar.
b. Jangan menarik,atau menyobek baju dari luka bakarnya.
c. Jangan mencoba memindah benda-benda yang menempel pada kulit yang terbakar.
d. Lakukan perawatan seperti menangani kejutan(shock).
e. Tutuplah luka bakar dengan bahan-bahan steeril seperti perban kering,handuk ataukertas,jika ada.
f. Jangan sentuh bagian luka bakar yang menggelembung, atau bagian otot-otot yang terbakar.
-Kecelakaan dan Luka Pada Mata
Janganlah menggosok-gosok mata jika ada benda-benda yang masuk didalamnya.
a. Usahakan agar mata tetap dibuka
b. Jangan sentuh mata dengan apapun juga
c. Usahakan mendapat perawatan medis
d. Longgarkan perban pada mata
e. Bimbinglah korban ketempat perawatan medis
Luka mata:
– Perbanlah matanya longgar-longgar
– Bimbinglah korban untuk perawatan
– Jangan menyentuh mata
- Luka Goresan dan Memar.
Setiap luka meskipun ringan harus diobati dan dicatat kejadiannya.Setiap luka akan berakibat infeksi dan membusuk jika tidak segera diobati.
a. Pada luka goresan,biarkan darah mengalir beberapa menit,untuk membuang kemungkinan infeksi.
b. Jangan membalut luka dengan baju-baju lusuh,atau sapu tangan yang kotor pada luka.
c. Bersihkan luka dengan bahan-bahan yang lunak.
d. Berilah obat anti septic,steril,atau bahan aid untuk luka-luka ringan.
e. Panggilkan tenaga medis jika lukanya parah dan terlalu dalam
Luka memar yang berat memerlukan perawatan medis segera jangan ditunda.
- Kecelakaan Sengatan Listrik
         Kecelakaan karena sengatan listrik dapat mengakibatkan kebakaran,jatuh,dan kejutan listrik.Masing-masing menyebabkan gejala yang berbeda pada korban.Penderita bias disebabkan oleh salah satu atau kombinasi membedakan ejala-gejala yang muncul.
Meskipun keterlambatan pertolongan dan penyadaran kembali dapat berakibat fatal, namun kejutan listrik umumnya dapat tidak langsung mematikan,hanya mungkin menyebabkan kepekaannya menurun, pernafasan terganggu atau berhenti, dan kerja jantungnya terganggu.Karena itu,yang terpenting adalah memeriksa kondisi pernafasan dan jantung penderita,jika berhenti harus segera dibantu dan dinormalkan kembali. (ks 2c)16-6-09
Kecelakan listrik seringMenimbulkan luka sampingan Bila menghadapi kecelakaan karena listrik,kerjakanlah segera tindakan dengan urutan sebagai berikut:
a. Matikan aliran listri,atau jika tidak mungkin,usahakan agar korban terbebas dari sengatan listrik
b. Beri pertlongan pertama sesuai gejalanya.
-Cara Membebaskan Korban Dari Aliran Listrik
Begitu melihat korban terkena aliran listrik,cepat perhatikan keadaan sekitar.Tentukan cara terbaik untuk melepaskannya tanpa korban menderita lebih lanjut,karena jatuh dan lain-lain.Jika mungkin matikan aliran listrik,dan jasikan ini sebagai tindakan utama.Jika tidak mungkin anggap korban masih tetap terkena aliran listrik.
Jangan sekali-sekali menganggap korban telah terbebas dari aliran listrik
Matikan aliran listrik
Dorong atau tarik korban dengan bahan-bahan yang tidak menghantar arus listrik(tidak konduktif)agar terbebas dari sengatan listrik. Hendaknya seseorang selalu mengetahui letak dan daerah pelayanan setiap tombol listrik didaerah kerja masing-masing.
Untuk tegangan rendah(240 v,atau kurang), bila aliran listrik tidak dapat segera dimatikan,gunakan benda yang tidak konduktif, dan kering untuk melepaskan korban (jangan gunakan logam atau benda-benda yang basah).
a. Tariklah dengan menggunakan tali kering,kain kering,karet,atau plastic.
b. Tariklah baju korban,pada tempat yang longgar dan kering.
c. Berdirilah diatas papan kering ketika mendorong atau menarik korban
d. Doronglah dengan kayu kering.
        Jika mendorong korban hendaknya dilakukan dalam sekali gerak,agar selekas mungkin terbebas dari aliran listrik. Siapkan tenaga yang cukup untuk melepaskan,Korban yang menggenggam konduktor berarus listrik. Dengan memakai sarung tangan anda dapat memeukul pergelangan tangan,atau punggung telapak tangan korban sampai ia terbebas.
Untuk tegangan tinggi(650 v,atau lebih) Dan aliran listrik tidak dapat segera dimatikan jangan mendekat dalam radius 1,5 m. Gunakan tongkat yang panjangnya lebih dari 1,5 m terbut dari material yang tidak konduktif dan kering, untuk melepas korban.

Catatan :
Ingat bahwa korban karena listrik, badannya juga berarus listrik, karena itu jangan sekali-sekali memegang tubuh korban, baju yang melekat atau sepatunya,tanpa sarung pelindung tangan.

- Awal Penyadaran Yang Perlu Segera Dilakukan
Luka bisa semakin parah karena memindahkan korban. Pemindahan hanya dilkukan jika :
a. Korban dalam bahaya akan terkena api, kejatuhan benda, karena aliran listrik atau penyebab yang lain.
b. Letak korban menyulitkan pemberian pertolongan dasar, misalnya untuk :
1) Melancarkan saluran pernafasan
2) Melakukan penyadaran korban
3) Penghentian pendarahan
Jika korban harus dipindah, lakukan bersama – sama oleh 3 – 4 orang,
a. Mungkin perlu untuk tetap melakukan penyadaran, sementara korban dipindah.
b. Usahakan agar badan tetap lurus jangan sampai leher atau punggung tertekuk.
c. Buat agar korban tetap lurus, muka menghadap keatas, agar terlihat wajahnya. Penyadaran tetap dapat dilakukan dan di usahakan saluran pernafasan tetap lancar.
d. Tolonglah kaki dan tangan bila terluka.
Penyadaran kembali akan lebih besar hasilnya, jika dimulai dalam selang waktu satu menit setelah pernafasan terhenti.
Jangan ditunda usaha penyadaran kembali tersebut.
Kirimlah tenaga medis dan beri pertolongan secepat mungkin.
- Sadar Atau Tidak Sadar (ks-2b)
Jika korban bernafas normal, dan jantungnya berdenyut normal, ia tidak memerlukan usaha penyadaran. Berikan perawatan sebagai berikut :
Jika korban tidak sadar, darah/muntahan di mulut, gigi yang lepas, pecahan gigi dapat masuk ke saluran pernafasan dan menyumbat. Jika korban terlentang lidah dapat turun dan menyumbat saluran pernafasan, demikian juga bila leher korban tertekuk. Penanganan yang benar pada korban yang tidak sadarkan diri, dapat mencegah tersumbatnya pernafasan yang bisa menyebabkan kematian.
- Penyadaran Kembali Adalah Mutlak
Ingatlah urut –urutan dan cara menangani korban pada setiap terjadi kecelakaan.
a. ” saluran pernafasan ” – Lancarkan !
b. ” pernafasan ” – Periksa atau bantulah !
c. ”Aliran darah” – Periksa atau bantulah !

Hentikan bila kemudian terjadi pendarahan atau perhatikan luka-luka yang lain.
a. Lancarkan dengan cepat saluran pernafasan dan usahakan tetap lancar.
b. Perhatikan apakah dia bernafas atau tidak.
c. Perhatikan naik turunnya dada atau perut.
d. Dengarkan pernafasannya jika ternyata tidak ada gerakan.
e. Rasakan apakah pernafasannya lemah, dengan cara dengan medekatkan punggung tangan anda ke mulut korban.
Jika korban bernafas normal,
a. Ubah posisi korban pelan-pelan dan hati-hati ke posisi coma seperti berikut
b. Ubah posisi korban dengan satu sisi badan sebagai tumpuan.
c. Ubah posisi tangan dan paha pada sisi badan yang lain agar tegak lurus terhadap badan.
d. Gerakkan siku tangannya sehingga telapak tangan dekat pada wajah
e. Tariklah lengannya ke belakang pelan-pelan sehingga ia dalam posisi tengkurap.
f. Pastikan bahwa kepalanya sedikit miring.
Pada posisi ini, lidah akan terdorong kemuka, dan membu ka saluran pernafasan. Darah dan muntahan akan keluar dari mulut, kemudian usaplah dengan tangan atau sapu tangan untuk membuang muntahan atau pecahan gigi yang keluar.
Catatan :

Nafas yang berisik adalah tanda bahaya bahwa saluran pernafasan agak tersumbat, cepat lakukan pembersihan jangan sekali-kali memberi bantalan di bawah kepala pada korban yang tidak sadarkan diri.
Jika korban tidak bernafas, atau pernafasan sangat lambat :
a. Lakukan pertolongan pernafasan ( Expired Air Resuciation – EAR )
1. metode ini dikenal juga sebagai pernafasan buatan, pertolongan pernafasan paru-paru, pertolongan pernafasan dari mulut ke mulut, pengalian udara buatan.
2. ini harus dilakukan pert ama kali, untuk menjamin tersedianya cukup oksigen dalam darah.
b. Periksa sirkulasi darah, rasakanlah melalui denyut jantung pada leher sebelah atas disamping jakun.
c. Gunakanlah telapak telunjuk jari tengan, jangan gunakan ujung jari.
d. Luka pelupuk mata dan perhatikan pembesaran puil mata.
e. Jika pupil tidak berkontraksi ketika diberi sinar, ini menunjukkan bahwa otak sudak kekurangan oksigen.
Jika denyut nadi masih ada, lanjutkan EAR, jika denyut tidak ada, lakukan pertolongan darurat pemompaan ke rongga jantung. Ini disebut pertolongan gabungan EAR dengan pemompaan.

-Pertolongan Darurat Pemompaan Rongga Jantung
Ada dua cara yng harus dilaksanakan bersama – sama. Jika pernafasan korban berhenti dan denyut jantung tidak ada. Metode tersebut adalah :
a. EAR untuk memperbaiki pernafasan
b. EEC ( External Cadiac Compression ) untuk memperbaiki peredaran darah.